Cermin

Cintamu ibarat lukisan
Rinduku ibarat bingkainya
Antara kita memang saling padan
Pemisah cuma cermin yang tak bermakna
Adanya cuma kebetulan
Datanglah gerangan yang ketiga
Sedikit tak aku gentar
Bagiku hanyalah mainan
Adat resam kita dalam bercinta
Cinta kita bukan luahan rasa
Cinta kita bukan menurut amarah
Cinta kita bukan keluhan lara
Cinta kita jelas tercipta atas kehendakNya
Di manakah terletaknya cintamu?
Di matamu ataupun di dalam hati?
Andai maksud sehaluan lafazmu
Pasti kau kenali yang mana kasihmu sejati

Alasan Menghakimi

Jika memang yang berlaku hanya sekedar skenario Tuhan mengapa ada manusia yang menjadi dalang?
Kadang muncul secara tiba-tiba, ia pasang surut menjelma dalam jiwa
Lelah mungkin tapi apakah sanggup jika risikonya  ditanggung sendiri??
Bukan memaksa hanya saja harapan akan kesadaran tanggung jawab itu tak perlu penjelasan lagi
Apakah hanya karena bukan bagiannya terus membuat diri menjadi tak bertanggung jawab?
Lantas, apa gunanya selama ini?
Merumuskan bersama akan tetapi saat mengerjakan mengapa tak pernah ada yang muncul
Mundur??? Hanya pecundang yang melakukannya tanpa alasan jelas
Hanya kesiapan dan kesediaannya untuk memberikan tenaga dan waktu dalam hal yang memang saat itu jelas diutarakan
Tidak ingin tersakiti tapi mata tak tahan membendungnya..
Berusaha kuat agar hal yang dianggap sepele tersebut hanya menjadi sumbangsih kecil dalam perjalanan selama ini
Padahal jika melihat jauh ke dalam, untuk apa berkecimpung jika hanya dijadikan bahan mainan
Cukuplah hati yang bicara jika lisan hanya akan membuat luka..

Hypocrite

Masih segar terasa karena baru terjadi kemarin
Mereka bertanya tentang siapa yang bertanggung jawab atas semuanya
Yang menjadi induk dari segala perhatian dan persoalan yang menimpa
Mungkin hanya sepele tapi selalu tak pernah digubris dengan kematangan
Kepatuhan dan keikhlasan yang diberikan seperti tak ada makna mendalam
Mengabaikan menjadi hal yang biasa dan sepertinya mendarah daging dalam diri mereka
Bukan keinginan meminta lebih hanya perlu kesadaran dalam berkomitmen
Saat berucap harusnya sadar apa yang diucap dan dilakukan
Karena itu menjadi hal yang paling dasar saat berhubungan dengan yang lain
Menghilang dari kewajiban itu bukan pilihan
Dan sekali lagi itu bukan pilihan tapi pecundang
Sekalipun jabatan yang didapat tapi ingatlah kehormatan tak akan pernah kau dapat selama sifat keegoisan dan kemunafikan yang kau tanamkan dan kau perbuat..

Tetap Kuat

Kisah yang memilukan jika diingat

Semua menjadi buyar tanpa harus menjadi serpihan

Bukan mengeluh yang ingin dipertontonkan

Hanya tanda tanya besar yang sampai sekarang belum terjawab

Mungkin ada jawaban tapi tak pernah ku tau

Mungkin ku tau tapi tak pernah ku gubris

Bukan beban tapi terasa sangat sulit menerima dengan lapang hati

Ku lelah tapi tak ada jalan lain

Ku ingin menangis tapi ku malu pada diri ini

Berusaha menutupi meski hati terasa tak mampu

Bukan lari penyelesaiannya

Sampai saat ini menghadapinya dengan kesadaran

Kesadaran bahwa setiap jalan pasti berujung

Setiap sakit nantinya pasti akan ada bahagia...